Jangan lupa membeli kitab
Cewek sekarang tidak bisa diharap
Bodi bohai betis berkurap
Buah Nanas, Buah bengkoangSenangis letak di timbangan
Buah jambu, Buah kedondong
Ngerujak dooooooooonggggggg
Pemulut kumbang pagi-pagi
Menangis katak di kubangan
Melihat belut terbang tinggi
Anak Hindu beli petolaJalan-Jalan ke Kota Sumedang..
Beli pangkur dua-dua
Mendengar kucing berbiola
Duduk termenung tikus tua
Ada Kambing Makan Rumput..
Anak-anak pada Senang ..
Melihat banci Bergoyang Dangdut..
Bunga mawar tangkai berduriAnak cina menggali cacing
Laris manis pedang cendol
Aku tersenyum malu sekali
Ingat dulu suka mengompol
Mari diisi dalam tempurung
Penjual sendiri tak kenal dacing
Alamat dagangan habis diborong
Biduk buluh bermuat tulangBuah jering dari Jawa
Anak Siam pulang berbaris
Duduk mengeluh panglima helang
Melihat ayam bercengkang keris
Naik sigai ke atas atap
Ikan kering lagi ketawa
Dengar tupai baca kitab
Pohon manggis di tepi rawaAnak dara Datuk Tinggi
Tempat datuk tidur beradu
Sedang menangis nenek tertawa
Melihat datuk bermain gundu
Buat gulai ikan tilan
Datuk tua tak ada gigi
Bila makan kunyah telan
Jikalau lengang dalam negeriKumpulan pantun jenaka terbaru
Marilah kita pergi ke kota
Hairan tercengang kucing berdiri
Melihat tikus naik kereta
Punggur berdaun di atas kota
Jarak sejengkal dua jari
Musang rabun, helang pun buta
Baru ayam suka hati
Ketika perang di negeri JermanJual betik dengan kandil
Ramai askarnya mati mengamuk
Rangup gunung dikunyah kuman
Lautan kering dihirup nyamuk
Kandil buatan orang Inggeris
Melihat buaya menyandang bedil
Lembu dan kerbau tegak berbaris
Berderak-derak sangkutan dacingPokok pinang patanya condong
Bagaikan putus diimpit lumpang
Bergerak-gerak kumis kucing
Melihat tikus bawa senapang
Dipukul ribut berhari-hari
Kucing berenang tikus berdayung
Ikan di laut berdiam diri
Tanam pinang di atas kuburAnak bakau di rumpun salak
Tanam bayam jauh ke tepi
Walaupun musang sedang tidur
Mengira ayam di dalam mimpi
Patah taruknya ditimpa genta
Riuh kerbau tergelak-gelak
Melihat beruk berkaca mata
Orang menganyam sambil dudukHilir lorong mudik lorong
Kalau sudah bawa ke balai
Melihat ayam memakai tanduk
Datang musang meminta damai
Bertongkat batang temberau
Bukan saya berkata bohong
Katak memikul paha kerbau
Di kedai Yahya berjual suratIkan gabus di rawa-rawa
Di kedai kami berjual sisir
Sang buaya melompat ke darat
Melihat kambing terjun ke air
Ikan belut nyangkut di jaring
Perutku sakit menahan tawa
Gigi palsu loncat ke piring
Dimana kuang hendak bertelurElok berjalan kota tua
Diatas lata dirongga batu
Dimana tuan hendak tidur
Diatas dada dirongga susu
Kiri kanan berbatang sepat
Elok berbini orang tua
Perut kenyang ajaran dapat
Anak ayam turun ke bumiKumpulan pantun jenaka terbaru
Induk ayam naik kelangit
Anak ayam nyari kelangit
Induk ayam nyungsep ke bumi
Limau purut di tepi rawa,
buah dilanting belum masak
Sakit perut sebab tertawa,
melihat kucing duduk berbedak
Jalan-jalan ke rawa-rawaSakit kaki ditikam jeruju
Jika capai duduk di pohon palm
Geli hati menahan tawa
Melihat katak memakai helm
Jeruju ada didalam paya
Sakit hati memandang susu
Susu ada dalam kebaya
Disana gunung, disini gunung,Naik kebukit membeli lada
Ditengah-tengah bunga melati
Saya bingung kamu pun bingung
Kenapa ada bunga melati ???!?
Lada sebiji dibelah tujuh
Apanya sakit berbini janda
Anak tiri boleh disuruh
Pohon kelapa, Pohon durian,Orang Sasak pergi ke Bali
Pohon Cemara, Pohon Palem
Pohonnya tinggi-tinggi Bo!
Membawa pelita semuanya
Berbisik pekak dengan tuli
Tertawa si buta melihatnya
Naik kebukit membeli ladaKumpulan pantun jenaka terbaru
Lada sebiji dibelah tujuh
Apanya sakit berbini janda
Anak tiri boleh disuruh
Orang Sasak pergi ke Bali
Membawa pelita semuanya
Berbisik pekak dengan tuli
Tertawa si buta melihatnya
Jauh di mata,dekat dihatiAda apa diseberang itu
Jauh di hati,dekat dimata
Jauh-dekat tujuh ratus perak
Mentimun busuk dimakan kalong
Ada apa diseberang itu
Bujang bungkuk gadis belong
Sakit kaki ditikam jerujuAda buah manggis
Jeruju ada didalam paya
Sakit hati memandang susu
Susu ada dalam kebaya
Ada juga buah anggur
Awalnya romantis
Pas tekdung malah kabur
Jangan takutElok berjalan kota tua
Jangan kawatir
Itu kentut
Bukan petir
Kiri kanan berbatang sepat
Elok berbini orang tua
Perut kenyang ajaran dapat
No comments:
Post a Comment